Rabu, 22 April 2009

Velocity Model (Makro)

Velocity Model (Makro)

Berikut adalah resume langkah - langkah pemodelan Velocity Makro:

1. Ambil grid horizon dalam time domain (Two Way Time) sebagai input grid. Disini digunakan time surface dari CPS3, LPA_Time

2. Ambil juga well marker data dalam depth domain (TVDSS) sebagai input data. Di Petrel insert new attribute dari well tops, pilih continues, beri nama TVDSS, dan template elevation depth

3. Dengan menggunakan calculator masukkan nilai TVDSS kedalam attribute tadi, pilih elevation depth sebagai template

4.Rubah Two Way Time (TWT) menjadi One Way Time (OWT) grid. Caranya dengan mengalikan grid dengan faktor 1/2. Ubah template LPA_OWT menjadi time

5. Ekstrak harga OWT ke marker data dengan cara melakukan back interpolation. Artinya ambil harga
OWT grid di setiap node atau koordinat well data.
Buat attribute baru dari well top, misal LPA_OWT
Extract nilai OWT di posisi well dengan attribute operation, open setting untuk LPA_OWT click operation, masukkan LPA_OWT surface, click execute

6. Hitung harga velocity-nya di setiap grid node dengan membagi TVDSS dengan OWT, pilih velocity sebagai template

7. Lakukan gridding pada data velocity.
Gunakan marker LPA sebagai input, dengan attribute velocity, gunakan LPA_OWT sebagai boundary.
Untuk geometry set automatic dengan grid increment 25 x 25, pilih convergent interpolation sebagai algorithm
Usahakan semua parameter griding sama dengan yang ada di CPS3, karena hal inilah yang menyebabkan perbedaan hasil depth di CPS3 dan Petrel

8. Rubah OWT grid menjadi depth dengan mengalikannya dengan velocity grid. Gunakan surface calculator, RMB di LPA_OWT, pilih calculator

9. Lakukan koreksi antara depth grid dengan well marker data agar harga grid di setiap well coordinate data sesuai. Hasil koreksi bisa dilihat dalam bentuk spreadsheet

10. Residual data antara depth Petrel dan depth CSP3 dapat dilihat dengan cara membuat selisih keduanya menggunakan surface calculator,

Seismic bulk shift, open setting Seismic, masuk segy setting, masuk 2D/3D coordinate,
Masukkan override time/depth first sample misalkan 100 ms ke bawah.





By

Learner
(Experimen kecil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar